Jennifer terus berpikir akan kesepakatan yang harus dibuatnya. Sejak lama ia sudah membuka tutup pulpen, tetapi tidak ada satu pun kesepakatan yang sudah ditulisnya. Jika begini caranya, akan sangat sulit untuk membuat kesepakatan yang runtut dan tertata. Namun, Jennifer tak akan menyerah. Dia akan tetap berusaha keras untuk membuat kesepakatan yang jelas antara dirinya dan juga Ibram nanti setelah pertunangan dan juga setelah pernikahan. Tentu saja, Jennifer tidak mau jika hidupnya berakhir hanya sampai di sini saja, ia tidak akan menjadikan Ibram sebagai pelabuhan terakhirnya. Pemikiran tersebut membuat Jennifer menoleh arah salah satu dinding favoritnya. Melihat wajah Dave membuat Jennifer tersenyum dan mendapatkan banyak inspirasi. Sekarang, ia bisa menuliskan apa saja kesepakatan ya