Jennifer tersenyum sambil menangis ketika Nicholas datang ke sebuah ruangan yang mana dikhususkan sebagai ruang pertemuan di gedung tahanan. Wanita muda dengan usia kandungan yang sudah memasuki usia lima bulan itu langsung merentangkan tangannya untuk menyambut kedatangan ayahnya. Nicholas pun tak mau mengulur waktu langsung memeluk tubuh putrinya dengan penuh kasih sayang yang sarat akan kerinduan yang sangat besar. Tak henti-hentinya Nicholas mendaratkan kecupan hangat bertubi-tubi di puncak kepala wanita yang tak lama lagi akan menjadi ibu tersebut. “Aku senang kalian datang,” ujar Nicholas seraya melepaskan pelukan di antara mereka. Matanya menoleh sejenak ke arah Ibram yang ada di lain sofa. Tampak menantunya itu yang langsung menyunggingkan senyum tipis yang sangat terlihat dipak