“Maafkan aku, Jen. Aku hanya tidak tega untuk membangunkanmu karena sepetinya kau sangat lelah.”
“Tentu saja aku sangat lelah,” balas Jennifer, ia melipat tangannya di d**a, menatap sinis ke arah Ibram yang kini tengah menyajikan sarapan untuknya. Apa pun alasan yang telah diberikan oleh suaminya, Jennifer tetap tak suka.
“Jangan kau berdekatan lagi dengan Sisil, dia itu terlihat menyukaimu! Aku tidak suka, jika kau terus beramanya maka aku tak mau memaafkanmu dan aku juga akan mengadukanmu pada Daddy!” pekik Jennifer seraya mencoba makanan yang disajikan.
Ibram mengangguk dengan pasti dan langsung duduk di samping istrinya. “Iya, lagi pula aku hanya tidak sengaja bertemu dengannya saat membeli makanan. Lalu karena Sisil yang berkata bahwa dia tidak ingat jalan pulang ke hotel, maka aku
