Rumah Sakit

1571 Words

Jennifer menggigit kukkunya sendiri, ia tak bisa tenang berdiri di sebuah ruangan yang mana ada Ibram yang belum sadarkan diri setelah dokter mengambil tindakan pengeluaran peluru dari punggungnya. Walau ada sapuan tangan Darel di bahunya, Jennifer tetap tak merasa tenang. Ia masih merasa ketakutan dan juga syok yang berlebihan atas peristiwa yang baru saja terjadi. “Suamimu akan baik-baik, dokter sudah menanganinya. Kau tenang saja, sebaiknya sekarang kita duduk, “ bisik Darel, ia hendak membawa tubuh Jennifer untuk duduk di atas sofa yang ada di ruang rawat tetapi Jennifer menolaknya dengan menggelengkan kepala. Jennifer ingin berdiri di samping ranjang yang ditempati oleh suaminya tersebut. Sungguh, Jennifer masih belum bisa mencerna kejadian apa yang baru saja terjadi jika saja ia ta

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD