Terbiasa bersama sosok manja Clara, Gio agak terperangah menghadapi kemandirian Yola. “Gue anter pulang deh kalau lo tetep kekeh pulang malam ini.” “Aku bisa pulang sendiri, Bos.” “Yola, come on, ini udah larut. Lo nggak takut akan ada orang jahat nyulik elo, perkosa elo, atau nyekap elo?” “Memangnya aku siapa? Orang – orang itu dapet apa dari kegabutan mereka menculikku?” Yola mengenakan jaket dan mencangklong tasnya. Gio menggeleng tak percaya, bagaimana bisa ada wanita tak memiliki rasa takut sama sekali terhadap kerasnya dunia? “Tubuh lo berharga, lo pikir itu nggak cukup untuk mereka jadiin motivasi jahatin elo?” “Jangan khawatir, Bos. Aku bisa jaga diri. Sampai jumpa hari Senin.” Yola pergi meninggalkan Gio di kamar hotel. Gio hendak mengejar Yola tapi panggilan alam membuatnya

