BAB 148

1140 Words

Diintimidasi, adalah hal yang tidak Zio sukai. Siapa sangka malam ini Clara justru menguliti ego Zio dengan permintaan konyol. Alarm waspada di kepala Zio langsung menyala begitu Clara memintanya memandikan wanita itu. Zio yakin yang Clara inginkan bukan sekadar mandi. “Kok diem aja sih lo? Mau mandiin gue apa mau jadi patung pancoran di situ?” tegur Clara pada suaminya. “Aku … aku hanya bingung harus mulai dari mana.” Clara mulai melucuti pakaiannya. “Isi bathtup pakai air anget, tapi jangan terlalu panas. Tambahin sabun, terus buat busa yang banyak.” Zio mengembuskan napas ke udara kuat – kuat seolah mendengar rentetan perintah Clara membuatnya harus menahan napas. Clara melewatinya, mau tak mau Zio menyadari betapa indah tubuh istrinya ketika tak berpakaian. Sudut – sudut mata Zio b

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD