BAB 149

1131 Words

“Omong kosong!” cibir Clara tak yakin Zio mampu menekan ego untuk belajar kepadanya tentang hal – hal yang menyangkut cara memuaskan wanita. Zio menegang ketika Clara lihat tatapannya. Perlahan, Zio maju untuk mendaratkan bibirnya. Clara berpikir itu hanya kecupan singkat, kentang, seperti biasanya, tapi ternyata Zio tak langsung mundur. Ujung lidah lelaki itu menyapu bibir Clara, membuka mulut sang istri dengan halus. Ciuman kali ini begitu menghanyutkan, Clara mengerang seiring ciumannya yang semakin dalam. Zio menggulingkan Clara hingga telentang kemudian tangannya merayap turun, langsung ke pinggul mulus yang memiliki lekukan menawan. Tubuh Clara di atas rata – rata, tak cuma terawat, tapi juga sempurna. Dokter telah menyempurnakannya di sana sini. Clara rajin menjalani sedot lemak, l

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD