“Nggak mau masuk nih lo?” “Baiklah, aku masuk. Tapi jangan menutup atau mengunci pintu selama kita belajar di dalam.” Tawa Alex membahana. "Cuma diajak belajar di kamar berdua aja elo udah kebakaran jenggot." “Reaksiku wajar, lebih aneh lagi kalau aku kesenengan kamu ajak ke kamarmu.” Yola menanggapi dengan anggukan santai sambil duduk di salah satu kursi yang disediakan. Kamar Alex amat luas, ada ranjang, sofa, serta ruang belajar dengan rak-rak buku mengelilingi. Meja kotak persegi di tengah, dengan dua kursi saling berhadapan. Keterpuakauan Yola dengan sudut khusus itu tertangkap oleh mata Alex. “Lo nggak nyangka ya, cowok modelan gue gini punya ruang belajar super lengkap khas anak rajin?” Yola tak menyangkal. “Mau heran, tapi kamu Alex. Apa yang perlu diper-heran-kan? Orang kaya

