“c***l b*****h, c***l rese, c***l sinting!” Clara mengumpat kesal sambil memoleskan concealer ke sekitar lehernya. Gio memang gila, harusnya Clara tahu itu sejak lama. Bisa – bisanya dengan bodoh ia terkena tipu daya Engio Bunomo Moore. Usai menutup dengan sempurna jejak – jejak ciuman maut dari moncong sialan Gio, Clara mencoba ketahanan riasan itu dengan mengguyurkan air. Ternyata concealer mahal dari brand favoritnya tak cukup mampu menutup noda menjijikkan di kulit sekitar leher dan dadanya. Tak ada pilihan lain. Clara terpaksa mencari atasan rajut dengan turtleneck untuk di kenakan bersama rok bunga berbahan crinkle airflow premium. “Ah, kelihatan casual banget nggak sih gue?” Ketika dikejar waktu bukan satu – satunya masalah Clara saat ini, ada hal mengganggu lain yang membuat keni

