Zio buru – buru melahap nasi goreng yang tersedia di atas meja. Pemuda itu juga tak menggunakan jeda waktu yang terlalu lama dan langsung meneguk segelas s**u yang sudah disiapkan sebelumnya. Ratna dan Bayu mendelik, menatap cucu kesayangan mereka dengan tatapan penasaran. “Zio, makannya pelan – pelan, dong. Nanti keselek, gimana?” Ratna mengingatkan. Senyum Zio mengembang tipis. “Iya Grandma, saya buru – buru.” “Lho, mau ke mana, buru – buru?” Bayu melirik sang istri. “Kamu baru kelar pindahan, Zio. Jangan ngurusin kerjaan dulu, nanti badan kamu bisa sakit kalau terlalu kamu forsir kerja.” “Zio mau ke tempat Gio buat nanyain soal Clara, Grandpa.” Zio mengelap mulutnya dengan tisu, dia hampir bangkit dari meja makan kalau saja Ratna tak menginterupsi. “Kamu serius mau sama Clara aja?”

