Ch-20

1342 Words

Malam itu Erlin duduk sendirian di depan perapian. Wanita itu mengusap kedua lengannya yang kurus. Cuaca semakin dingin, lebih dingin dari semalam. Derent menepati ucapannya, pria itu tidak datang ke kediaman tersebut malam itu. Erlin termenung seorang diri, sesekali ia menatap layar ponselnya. Hanya tersisa pesan Derent terakhir untuknya. Kalau pria itu tidak akan pulang malam ini. “Mr. D, memberikanku tempat tinggal begitu besar. Tapi apa gunanya tempat sebesar ini ketika aku harus menempatinya seorang diri.” Gumamnya sambil tersenyum lalu berdiri melangkah menuju ke lantai atas. Erlin tidak memiliki kepastian kapan Derent akan datang menemuinya. Wanita itu merebahkan tubuhnya di dalam kamar. Perlahan kelopak matanya mulai terpejam. Keesokan harinya.. Derent sepanjang malam tidur di

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD