Cincin Bermata Rubi

1182 Words

"Selamat siang, Nyonya." Bambang membungkuk sopan saat Melinda membuka pintu rumah. Perhatian Melinda seketika tertuju pada Aksa yang hanya diam dengan tatapan kosongnya. "Iya, selamat siang. Ada yang bisa kubantu?" tanyanya pada Bambang namun sesekali memperhatikan Aksa. "Selamat siang, Bi." Kali ini Aksa yang bersuara. Ditemani Bambang di belakangnya, ia ingin menjemput Naura seperti janjinya semalam. "Apa Naura ada di rumah?" "Naura? Iya, ada perlu apa dengannya? Tunggu, kau putra Nyonya Yasmin?" tanyanya dengan pura-pura., Meski sebenarnya ia masih ingat dengan jelas. Aksa mengangguk sebagai jawaban. "Aku Aksa, mungkin jika Bibi ingat. Dan aku ingin menjemput Naura untuk keluar, jika anda mengizinkan." Tatapan kosongnya tetap lurus ke depan tanpa ekspresi yang berarti di wajahnya

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD