Aku Sangat Mendukungnya

1194 Words

"Bagaimana?" tanya Naura yang kini duduk disamping Aksa. "Seperti biasanya," jawab Aksa dengan memejamkan mata. "Jika diingat kita memang selalu kesini." Pandangan Naura mengarah ke penjuru taman. Suasana taman tidak terlalu ramai dengan pengunjung. Kemudian menoleh dan memperhatikan wajah Aksa yang begitu tenang. Namun, ia masih memikirkan cincin. Sementara Aksa memikirkannya. "Apa rencanamu setelah ini? Apa yang kau ingin telah tercapai, apa ada sesuatu yang ingin kau lakukan?" tanya Aksa yang membuka mata dan menoleh. Seketika Naura segera memalingkan muka, mungkin ia lupa jika Aksa tak dapat melihatnya. "Aku tidak tahu, dulu yang kupikirkan adalah ibuku, dan sekarang harapan itu telah terwujud. Dan sekarang, aku tidak tahu apa tujuan hidupku selanjutnya." Naura menatap langit yang

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD