14 - Harga Diri Yang Murah

1180 Words

Aku tidak langsung menjawab. Nafasku tercekat, mataku menatap mata elang itu, lalu ke bibirnya. Kami berdiri terlalu dekat. Terlalu panas dan gila. Bahkan tanpa menyentuhku lagi, tubuhku sudah terasa terbakar. Lalu ia mendekat. Aku nyaris menutup mata. Nafas kami bertemu di udara yang semakin tipis. Suara detak jantungku bahkan lebih keras dari suara musik lembut di luar ruangan. Bibir kami tinggal beberapa senti— Tapi Kalandra menahan. Telunjuknya mendarat di bibirku, menghentikan segalanya. "Gadis nakal," gumamnya dengan senyum menantang. "Jadi, tawarannya?" Aku menelan ludah, keringat dingin mulai membasahi punggungku. Meski tubuhku mendekat, pikiranku masih mencoba bertahan waras. Aku menggeleng pelan. "Makasih, aku nggak mau. Kalau cuma nemenin makan, ngobrol, dibayar dengan fa

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD