16 - Kamu Milikku

1314 Words

Sebelum aku sempat protes, dia sudah meraih pergelangan tanganku, menarikku keluar dari lorong studio. Langkahnya pasti, tanpa ragu, seolah sudah tahu persis ke mana harus pergi. "Om, kamu mau ke mana?" bisikku panik. "Tenang saja," balasnya ringan. "Kita cuma butuh tempat lebih privat." Kami berhenti di depan deretan toilet di ujung koridor. Toilet pria dan wanita berdampingan, tapi lorong sepi, tidak ada satu pun petugas kebersihan di sana. Dia menarikku masuk ke toilet pria, memastikan pintu terkunci rapat sebelum membalik tubuhku dan menekan punggungku ke dinding keramik yang dingin. "Om, serius di sini?" napasku tercekat, tubuhku mulai panas lagi. Kalandra menatapku tajam, bibirnya hanya berjarak sejengkal dari mulutku. "Kamu sudah basah sejak di studio. Jangan pura-pura tidak s

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD