“Ya ampun, Ka ... asli kamu jadi putih banget! Aku pikir pas video call kemarin, hanya efek filter kamera ....” Wiwin sampai tidak bisa berkata-kata karena terlalu terpesona pada perubahan Arunika yang tentu saja tidak hanya menjadi putih bersih, tapi juga sangat cantik seperti wanita kota yang seolah hanya menghabiskan waktunya untuk berdandan. “Enggak pernah panas-panasan apalagi ke sawah, ya gini, Mbak. Hidupnya di ruang ber-AC terus, ya saking putihnya lah.” Arunika menjawab santai bersama senyuman yang perlahan membuatnya tersipu. Sedamai itu yang ia rasakan hanya karena ia akan terbebas dari jerat pernikahan seorang Dimas. “Apa lagi hati kamu juga damai, ya? Kecantikan kan berasal dari kebahagiaan hati dan pikiran, terus modal. Ya intinya di mana-mana yang penting ada apalagi bany