Suasana terdengar sudah cukup ramai ketika akhirnya Arunika terbangun dari tidurnya. Refleks Arunika mencoba duduk seiring tatapannya yang mengawasi sekitar. Ketiga anaknya tidak ada dan hanya tersisa dirinya di sana karena sekelas Bening yang paling anti tanpa Arunika juga sudah tidak ada.
Sambil merapikan rambutnya yang tergerai dan ia cepol asal dalam ikatan tinggi kencang, Arunika memastikan penampilannya tidak ada yang kurang dalam artian, ia masih berpakaian lengkap ketika akhirnya ia keluar kamar mengingat kini ia ada di rumah sang mamak, bukan rumah dokter Arland yang memang tidak ada orang lain selain keluarga kecilnya. Ketika Arunika menarik sedikit gorden tebal di sebelahnya, ternyata suasana sudah terang benderang dan aktivitas di kafe maupun warungnya juga sudah dimulai.
“Pa
