Acara pameran kuliner di depan kantor kecamatan masih berlangsung di tengah suasana sore yang perlahan dikepung mendung. Masing-masing peserta masih berdiri di balik etalase atau pun gerobak yang memajang kuliner mereka. Akan tetapi, keantusiasan mereka terusik atas kehadiran hujan yang mendadak mengguyur.
Arunika langsung panik, tapi juga mendadak terbelalak menatap dokter Arland yang langsung sigap mendekap Dika menggunakan tangan kiri karena tangan kanannya masih mengemban Bening. Kemudian, tangan kiri itu juga berangsur membimbing Arunika untuk makin merapatkan jarak tubuh mereka. Mereka berlindung di bawah bentangan payung yang memayungi lapak pameran pecel lontong Arunika. Memang bukan hanya mereka yang melakukan hal tersebut karena peserta pameran kuliner lainnya juga melakukan hal
