“Kak Mawar menerima lamaran Syafiq.” Ilyas pun menyemburkan es teh-nya itu, hingga ada yang sedikit membasahi muka Yasa. “Dih Mas Ilyas jorok!” Segera Yasa mengambil tisu dan melap mukanya kasar, sebal pada sang kakak. Ilyas menoleh ke arah Edel, memandangnya tak percaya. “Apa? Aku gak salah dengar? Bisa diulang?” “Mau diulang berapa kalipun tetap sama redaksinya! Kak Mawar bilang ke mama akan menerima lamaran Syafiq.” *** “Haah serius Mas? Harus sekarang banget gitu? Bunda sama papa kan lagi umroh, secara kita bisanya gantian kan?” Rania menerima telpon dadakan dari Ilyas dan jadi ikut panik mendengar permintaan putra sulungnya yang mendadak. “Kan bisa Pakde Alif bun. Justru memang Pakde Alif kan karena sebagai wali Ilyas. Ayolah bun, tolong Ilyas.” “Ya sudah nanti bunda ngobrol