Pagi hari saat akad, rumah keluarga Hartono yang mewah disulap seapik mungkin. WO yang dipercaya oleh Bu Hartono memang ciamik membuat ruang tamu rumah itu menjadi semakin cantik. Mawar berada di kamarnya, sudah selesai dirias. Bahkan perias pun tampak tak percaya dengan kecantikan Mawar. Tidak perlu waktu lama baginya untuk merias Mawar, karena Mawar memintanya agar dirias natural saja. Tidak mau berlebihan. Bahkan warna lipstik pun tidak mau yang merah, tapi cenderung pink. Mawar berada di depan cermin, melihat pantulan dirinya. Dia menyentuh bibirnya pelan, bibir yang pernah memperawani bibir Ilyas dua tahun lebih yang lalu. Mawar tersenyum, miris. “Kak Mawar cantiiiiikk banget deh. Biasanya cantik tapi sekarang lebih cantik banget. Tapi jangan nangis dong kak.” Kenny datang dan langs