19. Kesadaran yang Terlambat

1559 Words

Regan berusaha bersikap tenang. Ia yakin Sera hanya membual, hanya ingin mempermainkannya. “Terserah. Itu bukan urusanku,” ucap Regan kemudian mengakhiri panggilan sepihak. Tangan Regan masih gemetar saat ia menurunkan ponsel dari telinga. Ia menelan ludah kasar menatap layar ponselnya yang telah menghitam. Mara hamil? Anaknya? Itu pasti hanya lelucon besar yang Sera ciptakan. Ia dan wanita itu hanya melakukannya sekali itupun sudah terjadi hampir dua Minggu yang lalu. Tiba-tiba Regan menjadi gusar. Ia bangkit dari duduknya dan melangkah pergi keluar ruangan meninggalkan pekerjaannya yang belum selesai. Rasanya ia tak bisa menunggu untuk menyelesaikan masalah ini. Tak lama kemudian, mobil Regan telah sampai di depan rumah Mara. Ia segera turun dari mobilnya, berjalan masuk dan me

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD