Mara mematung sesaat mendengar penuturan Sera. Pantas saja ia merasa ada yang aneh dengan wanita itu. Apakah pertemuannya dengan Sera adalah kesengajaan? Kalau begitu, apa tujuannya? Apa mungkin ada hubungannya dengan Regan yang berniat kembali mempermainkannya? “Mar, hallo, kau baik-baik saja?” Sera menggoyangkan tangannya di depan wajah Mara melihat Mara terbengong. Mara tersadar dari tenggelamnya pikiran. “A- ah, ya. Aku … baik-baik saja.” Sera berusaha menahan tawanya, ia seakan tahu apa yang ada dalam pikiran Mara sekarang. “Ada apa, Mar? Tenang saja, aku calon kakak ipar yang baik, kok. Tidak usah takut,* ucap Sera dengan mengedipkan sebelah mata. Mara bergidik mendengar kata calon kakak ipar seakan dirinya adalah calon adik iparnya. Beberapa saat kemudian, Sera dan Mara t