Sebuah Ingatan

929 Words
Sekarang Math berada di hadapan dokter yang sudah di sarankan Riana tempo hari lalu  , Sahabat yang sudah menikah dan memiliki anak 3  itu mengatakan kalau pria dengan penampilan sekitar 50 tahun dengan pakaian yang formal dan jam tangan yang tampak mahal di depan Math ini mungkin  bisa mengatasi rasa trauma yang di alami Sarah . Ruangan yang tampak bersih , cahaya yang cukup serta penuh dengan tumpukan buku psikologi tampak cukup banyak memenuhi Rak di belakang meja kerja nya . " jadi maksud anda , istri anda mengalami trauma hebat pasca kejadian itu ?" Tanya Prof. Damian yang menyandang predikat Master of Arts in Psychology atau di kenal M.A. " Ya..  dia bahkan tidak tau kalau pria yang merawatnya kemarin bukan ayah kandung nya " Ucap Math menjelaskan cerita yang ia tau tentang Sarah . " Apa kau bisa bawa dia kemari ? "  Tanya pria itu dengan Wajah serius dan ingin tau " Ya.. Tentu saja " Jawab Math " Apa kau selalu membuat nya tersiksa dan hidup dalam rasa bersalah ? " Pertanyaan itu membuat Math sedikit ragu untuk menjawab pertanyaan nya ,karna sudah pasti Ia . Profesor itu tersenyum dan langsung tau apa yang sudah berlaku pada Sarah. " Kau tidak akan bisa mendapatkan jawaban nya kalau kau memperlakukan Sarah seperti itu , Ia akan terus hidup dalam trauma nya dan benar-benar melupakan kejadian itu " Math langsung menyentuh bibir nya saat mengingat apa yang sudah ia lakukan terhadap Sarah selama ini . " aku tidak bisa mengontrol kalau seseorang mengingatkan ku tentang kejadian itu  "  Jawab Math membenarkan tindakan nya . "  Seharusnya kau bisa membantu nya bukan menyudutkan nya " Jawab pria itu kembali sambil menuangkan minuman untuk Math yang mulai tampak gusar dan sesekali memikirkan tindakan nya yang salah . " Bagaimana kalau memang dia pelakunya ?" tanya Math penasaran dengan pertanyaan itu sejak kemarin. Pria tua itu bangkit dari tempat nya , ia menatap wajah Math yang tampak membutuhkan jawaban . Ia mendekati rak buku nya yang tersusun rapi lalu mengambil salah satu buku terbaik nya disana . Kemudian ia mendekati Math yang tampak masih memperhatikan nya dan menaruh buku tersebut di hadapan Math . " Seorang pembunuh tidak akan merasa Trauma , Yang mereka alami hanya penyesalan dari akibat tindakan , Bukan menyesal karna telah melakukan " Math terdiam mendengar ucapan Pria yang berada di dekat nya itu . Ia mulai merasakan goyang dengan pendirian nya selama ini kalau sarah adalah pelaku nya , kalau sarah adalah gadis yang membuat kehidupan eve hancur ,Kalau sarah berperan penting dalam kematian keluarga nya . " Aku banyak membuat nya menderita , bahkan tadi malam " Jawab Math dengan merasa bersalah di hadapan Prof.Damian . " apa polisi tidak membantu mu  " tanya Profesor itu dengan rasa penasaran . bukannya akan mudah kalau semua di serahkan ke polisi . " Kami membungkam kasus ini demi menjaga citra keluarga Matthew dan polisi mengeluarkan pernyataan kalau Eve bukan di bunuh oleh seseorang namun ia bunuh diri " Jawab Math sambil menatap tajam ke arah pria itu . " Hm.. Yaa ..baiklah bawa sarah kemari " Sambung Prof. Damian dengan senyuman Khas nya . _______________ Math menghela nafasnya dalam-dalam saat berada di depan pintu kamar hotel . Entah ekspresi apa lagi yang akan di tunjukkan Sarah kalo ini untuk membuat nya semakin menyesal. Ia ingin membuat Sarah hidup dalam penyesalan , penderitaan dan sakit seperti yang pernah di rasakan Eve . namun kenapa ia harus jatuh dan malah masuk ke dalam perangkap yang dibuatnya sendiri . Math menekan gagang pintu dengan kuat untuk masuk ke dalam kamar , Ia melihat gadis itu berbaring di tempat tidur sambil berusaha menggapai sesuatu yang tak terlihat di atasnya .       " Math " Sarah langsung bangun saat melihat pria yang kini perlahan mendekati nya dengan wajah biasa . Math menarik nafasnya dalam-dalam , ia berusaha mengabaikan Sarah dan tetap bersikap dingin hingga semua benar-benar terbukti kalau Sarah bukan pelakunya.  Math masih ingat beberapa tahun yang lalu kalau mereka sangat dekat dan saling tersenyum dalam diam , saling memuji dan saling mengharapkan . Sejak dulu Math adalah pria b******k , Ia selalu memacari banyak gadis , meniduri nya dan mencampakkan nya disaat merasa bosan.  Namun kepolosan Sarah membuat nya jatuh cinta , Sifat lembut dan senyuman Sarah yang tidak bisa ia lupakan terus membayangi hidup nya hingga kejadian Eve terjadi . Ia merasa hancur , sakit dan menderita saat tau kalau gadis yang selalu mendukung nya itu tewas terbunuh karna seseorang mendorong nya masuk ke dalam jurang . Beberapa saksi mengatakan kalau eve terakhir kali bersama Sarah , Mereka pergi bersama dan Sarah pulang dengan wajah yang sudah linglung . Ia langsung trauma dan tidak bisa menceritakan apapun tentang kejadian yang baru saja berlaku.  Math masih sempat menemukan Eve dalam keadaan setengah sadar.   Ia melihat dengan jelas wajah sakit Eve , penderitaan dan kesedihan yang terjadi pada gadis itu .  " Sarah , Sarah , Sa-raaah " Eve langsung kehilangan kesadaran nya sebelum mengatakan kalimat selanjutnya . Ia melihat Air mata terakhir Eve saat menyebut kan nama Sarah.  Sejak saat itu ia di hantui perasaan bersalah karna gagal menjaga keluarga nya sendiri ,memenuhi  Janji keluarga yang harus ia penuhi karna Sarah . setelah kejadian itu Sarah tiba-tiba pingsan dan tidak sadarkan diri kurang lebih selama 1 bulan  , Ia terbangun disaat semua kasus di nyatakan kalau Eve melakukan aksi bunuh diri . Math banyak menghabiskan Uang untuk mencari tau tenang kasus itu namun hasil nya selalu sama karna Saksi kunci dari kejadian ini tidak mampu mengingat kejadian yang harusnya ia ingat.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD