Setelah seminggu kepergian sang eyang, akhirnya kamar eyangnya dibuka kuncinya. Ketiga cucu itu hendak membereskan barang-barang berharga milik eyangnya. Mereka tak mau ada barang berharga yang hilang, karena itu Valery memegang kuncinya. Kamar itu masih seperti terakhir kali eyangnya tiduri, bahkan seprai dan selimutnya belum diganti. Elmeera memandang sekeliling kamar dengan perasaan yang sedih, eyangnya mengembuskan napas terakhir dengan tangan menggenggam erat jemarinya seolah tak mau dipisahkan, mungkin sangat sakit ketika jiwa terlepas dengan raganya. Nadheera membuka laci nakas dari kayu jati yang ada di samping ranjang, dia melihat buku agenda neneknya. Ada foto ketiga cucunya ketika masih sangat kecil, mungkin saat itu usia mereka sekitar dua tahun. Nadheera mengusap foto itu d