Hans tersenyum kemudian melangkah keluar. Ia terus melangkah melewati lorong-lorong hingga sampai di gedung bagian perbekalan dan alat berat. Disana Pak Cipto sudah menunggu. Nirmala berdiri. Memperhatikan luar kantor dari jendela kaca yang ada disana. Jendela itu langsung menghadap pada taman yang ada disamping gedung. Beberapa bunga mawar kesukaannya ada disana, bunga lili, dan beberapa jenis tanaman. Ruangan kerja suaminya cukup bersih dan nyaman. Diatas meja tidak ada bingkai foto seperti kebanyakan ruangan kantor yang meletakkan bingkai kecil foto keluarga. Karena Hans tidak menyukai itu. Di rumahnya juga tidak ada foto terbarunya. Yang ada foto Hans waktu masih Sekolah Dasar. Nirmala duduk di kursi putar milik Hans. Ia iseng membuka laci demi laci, dan di laci paling bawah Nirmala