Bab 11 Tidak Takut

1588 Words

'Kau terlalu beruntung, Elenora!' desis Sofia dalam hati. Senyum jahat di wajahnya semakin terlihat menakutkan. Namun, mata Elenora saat itu sedang tertuju ke arah ayahnya yang tak lagi emosi. Dia tidak melihat Sofia yang sangat bersemangat memandangi pipi mulusnya. Sofia bersorak dalam hati. Begitu kukunya menancap di sana dan membuat sedikit luka, maka kecantikan Elenora akan sirna. Jari-jari Sofia sudah begitu dekat dengan pipi Elenora, akan mencakar pipi mulus itu. Namun suara keras tak terduga membuat tangannya berhenti di udara. "Elenora!" Suryo memanggil Elenora. "Benar Elang Dirgantara akan menikahimu?" Elenora tidak sempat menjawab karena tiba-tiba saja dia mendengar bunyi berdebum di lantai di susul suara mengaduh. Dia menunduk dan melihat Sofia sudah terduduk di lantai, da

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD