Keberuntunganku telah habis untuk hari ini. Pada misi penyamaran terhadap agen The Barista, aku justru terjebak. Berkali-kali pun aku mencoba membuka pintu Seaside Bar, tetap tidak membuahkan hasil. Aku pun menyerah, karena tahu usaha yang aku lakukan sia-sia. Aku menghela nafas panjang kemudian berbalik, di mana Isac menatapku tajam sambil tersenyum mengerikan ke araku. Ada rasa curiga yang sangat besar aku rasa dari cara ia menatapku. Hanya berdua di tempat ini, membuat intimidasi yang tercipta di sini terasa semakin pekat. Isac bangkit dan berjalan ke arahku perlahan, sambil tetap menatapku lekat. Ia berhasil membuatku salah tingkah, setidaknya sikap itu yang aku tunjukkan kepadanya. Aku bisa saja langsung berlari dan kabur melalui pintu belakang, namun jika melakukan itu, Isac akan ta