Beberapa minggu berlalu begitu cepat ,Max masih saja terus mengusap sudut ranjang yang dulu di tempati Vika. Sejak hari itu sulit sekali menyuruh nya makan dan minum. " Istri ku belum tentu makan,bagaimana aku bisa makan." Itu adalah ucapan yang selalu di ucapkan Max disaat siapapun memaksanya makan, hingga kini tangan nya harus di infus. Ia banyak termenung dan irit bicara , tidur pun setelah letih menangis . Max benar-benar kehilangan sekarang.Dunianya kosong dan hampa . Baru saja kemarin ia bernyayi ria dia di pernikahan El , tapi sekarang ia bahkan tidak bisa melihat nya lagi selamanya. Max memegang dadanya yang kuat. Ia merasa sangat sesak sekarang.Rasanya ia sangat merindukan Vika setengah mati . " Papa" Shasa berteriak sambil mengguncangkan tubuh Max yang semakin lemah dan di