Afkar merasa putus asa. Sudah kehabisan cara, dia mulai mempertimbangkan saran Hiro. Saran yang sebelumnya hanya membuatnya naik darah. Bukan tanpa alasan kenapa akhirnya Afkar mulai goyah. Sikap dingin Iqlima yang tak kunjung mencair adalah penyebab utamanya. Wanita itu tetap seperti es yang membeku, tak menunjukkan tanda-tanda melunak sedikit pun. Afkar bukan tipe pria yang pandai merayu atau membujuk dengan kata-kata manis. Dan itu membuat semuanya terasa lebih rumit. Setelah permintaan maafnya ditolak mentah-mentah, dia hanya bisa menunggu, berharap waktu akan meredakan amarah istrinya. Namun, waktu justru terasa memperburuk keadaan. Hari demi hari berlalu tanpa perubahan. Iqlima tetap dingin, tetap menjaga jarak, dan semakin lama, Afkar semakin bingung harus berbuat apa. Sempat te