Bab 71

1124 Words

Setelah pulang dari makan-makan bersama teman-temannya, sampai rumah Sirin langsung disidang oleh kedua orang tuanya. Meskipun Sirin sudah menduga hal ini akan terjadi, tapi tetap saja Sirin merasa takut. “Kenapa nggak bilang ke mama kalau kamu sudah punya pacar?” tanya mamanya. “Belum sempat bilang, Ma,” jawab Sirin seraya memainkan lengan daster mamanya. “Lagian baru banget jadian, kok.” “Namanya Pandu kan? Anak mana dia? Orang tuanya kerja apa?” “Papa,” rengek Sirin. “Jangan nanyain hal-hal yang serius gitu dong. Lagian sebelum pacaran juga Sirin udah kenal lama sama dia. Kami udah temenan, Pa dari kelas sepuluh.” “Apa Pandu ini cowok yang waktu itu datang ke rumah buat ketemu sama kamu? Yang bawain donat itu?” Sirin menganggukkan kepala menjawab pertanyaan mamanya. “Iya, Ma. B

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD