61. Gara-gara Bulu Mata

2108 Words

“Tadi kayaknya kamu sama Ibu habis dari kamar Vara sebelum akhirnya kita ziarah. Ngapain aja di sana?” tanya Mas Rifqi ketika kami duduk-duduk berdua di gazebo dekat kolam ikan belakang rumah. Setelah ziarah dan keliling sebentar untuk cari jajanan tradisional, aku langsung mandi, lalu diajak sarapan bersama. Baru setelah itu, Mas Rifqi mengajakku untuk duduk-duduk menikmati jajanan yang sempat kami beli. Dia memang paham betul kalau makanku banyak, makanya dia bersiniatif membeli ini dan itu karena aku pasti jaga image saat makan bersama kedua orang tuanya. Sebenarnya ini agak memalukan, tapi ya sudahlah. Sejak awal toh Mas Rifqi sudah tahu, dan dia tetap mau denganku. Itu artinya, dia tidak keberatan dengan ini. Ternyata, kalau dari belakang, rumah Mas Rifqi juga berada di atas tebing

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD