“HAH? YANG BENER, SHEN?” Seperti yang sudah kuduga sebelumnya, Rizda pasti akan sekaget ini. Dia sudah sangat kaget saat aku cerita kalau aku pernah diculik oleh pelaku yang sama dengan pelaku unit 920, kini dia semakin kaget saat kuberi tahu kalau Mas Rifqi dan Mas Iqi adalah orang yang sama. Saking kagetnya, kini Rizda seperti blank. Dia masih menutup mulutnya dengan mata terus mengerjap berkali-kali. Itu terlihat lucu, jadi kubiarkan saja. Ngomong-ngomong, anak ini ke Jakarta sejak beberapa hari yang lalu. Dia bilang rencana di sini maksimal satu bulan sebelum kembali lagi ke Semarang dan menetap di sana. Keputusan anak ini untuk kembali ke kampung halaman sudah mantap. Aku pun tidak berani membujuknya untuk tetap tinggal. Toh calon suamiku orang Semarang. Kami masih bisa sering ket