Epilog

2336 Words

“Bu Shenna kok belum ambil cuti? HPL-nya kapan kalau boleh tahu?” tanya Elin, mahasiswa keperawatan yang sedang praktik di puskesmas yang sama denganku. Setelah setengah tahun praktik di rumah sakit, kini memang sudah tiba giliranku praktik di puskesmas. Aturan internship memang begitu. Enam bulan di rumah sakit, enam bulan lagi di puskesmas. “Masih minggu depan, kok, Lin.” “Mau mepet, ya, Bu? Atau kapan?” “Cutinya dimulai aku kontraksi. Aku udah konfirmasi sama Bu Hanum. Kamu tahu sendiri, Lin, yang namanya lahiran itu bisa maju dan bisa mundur.” “Iya, sih.” Elin mendekat dan tangannya terulur. “Boleh pegang perutnya atau enggak, Bu?” “Boleh, kok.” Elin tersenyum, lalu tangannya meraba pelan perutku. “Cewek atau cowok, Bu? Gede banget, lho, ini!” “Coba, tebak.” “Cowok?” “Rahasia.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD