64. Bengong Dalam Bingung

2230 Words

“Da, sorry …” Entah sudah berapa kali aku mengatakan kata maaf pada Rizda. Dia tampakya sangat tersinggung karena mengetahui hal sepenting ini dengan cara tak sengaja memergoki. “Aku enggak niat bohongin kamu. Cuma belum sempet jujur aja karena semua terjadi begitu cepat. Serius, deh!” Rizda masih diam. Dia belum mau membalas kalimatku. Raut wajahnya juga masih saja tak enak dipandang. Terlihat sekali kalau dia marah betulan. Saat ini, aku, Mas Rifqi, juga Rizda, sudah terdampar di salah stau café terdekat dengan indomaret. Tadi Rizda keluar dengan saudaranya, dan saudaranya sengaja mengambil meja yang berbeda. “Bisa-bisanya, sih, Shen!” akhirnya, Rizda bersuara. “Terakhir kita ketemu sebelum aku balik Semarang, kamu marahin aku karena bahas Mas Rifqi! Aku sampai takut karena kamu marah

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD