66. Keputusan Shenna

2009 Words

“M-mas Iqi?” Aku berdiri, lalu mengusap air mataku. Aku menatap laki-laki di depanku ini dari atas sampai bawah. Jaket coklat bata dan topi hitam. Itu persis sama dengan yang dulu. “Beneran M-mas I-qi, kan?” tanyaku lagi. Aku bertanya karena topi yang dia kenakan terlalu turun. Sejak tadi dia juga terlalu menunduk. Saat ini aku hanya bisa melihat dagu dan bibirnya saja. “Eh, kok bibirnya kaya punya—” “Mau minum? Kamu haus, kan?” “Kok suaranya—” Aku nekat maju, lalu berjinjit dan langsung melepas paksa topi itu. Begitu topi itu pergi dari kepalanya, aku kembali mundur dan langsung menutup mulut dengan kedua tangan. Pasalnya, kini aku sudah menganga lebar. Tidak hanya mulut, mataku pun sudah kembali melebar. Aku mendadak blank untuk beberapa detik lamanya. “E-enggak, enggak mungkin!

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD