Kecanggungan itu benar-benar tidak bisa dihindari. Bahkan setelah aku berusaha mencairkan suasana dengan membawa jagung bakar serta air mineral baru untuk melepas dahaga, itu tetap tidak bekerja. Sebenarnya, ini terjadi karena Mas Rifqi tidak mau bersikap biasa-biasa saja. Dia menerima jagung dariku, makan, tetapi hanya itu. Selesai. Dia tidak membuka obrolan lagi. Aku sudah berusaha membuka, tetapi dia tidak merespon dengan benar. Ya sudah, akhirnya kecanggungan itu belum juga teratasi sampai sekarang. Aku sudah tidak ada ide lagi bagaimana harus mencairkannya, jadi aku ikut diam. Biarkan sajalah. Toh semua ini karena Mas Rifqi. Dia yang membuat situasi di antara kami jadi begini. “Lama banget cuma makan jagung bakar doang,” ucap Mas Rifqi setelah cukup lama dia hanya diam. “Orang jag