bc

Istri Kecil Kesayangan Om Dosen

book_age18+
3.2K
FOLLOW
18.9K
READ
sex
love after marriage
age gap
arranged marriage
drama
bxg
campus
teacher
lecturer
passionate
like
intro-logo
Blurb

SUDAH TAMAT

Warning 21+

Mengandung Kebucinan

Romance + Comedy

***

Aleandra Cantika Wijaya terpaksa menerima perjodohan dengan putra sulung rekan bisnis ayahnya. Saat itu kondisi bisnis ayah Alea sedang diambang kebangkrutan. Rekan ayah Alea membantu dengan harapan keluarga mereka bisa lebih dekat lagi, dengan menjodohkan putra dan putri mereka.

Jeremy Nathan Andrew, akrab dipanggil Jeje, tidak tahan terus diteror oleh maminya agar segera menikah di usianya yang menginjak kepala tiga. Dosen sebuah universitas tersebut tidak menyangka jika gadis yang akan dijodohkan dengannya merupakan salah satu murid di sekolah tempat dia menggantikan temannya mengajar sementara waktu.

Alea dan Jeje sama-sama menolak karena merasa tidak cocok satu sama lain. Jeje merasa Alea terlalu kekanak-kanakan. Sementara Alea menganggap Jeje sangat kaku dan tidak menyenangkan.

Namun keduanya terpaksa menerima karena keadaan. Jeje karena tidak ingin terus ditekan oleh maminya. Alea karena ibundanya yang sakit jantung dan berkeinginan agar Alea segera menikah.

Apakah cinta hadir setelah keduanya menikah?

chap-preview
Free preview
Bab 1 : Semoga Saja Mereka Berjodoh
"An, kamu harus percaya. Dia itu brengsek. Dia selingkuh di belakang kamu. Aku melihat dengan mata kepalaku sendiri, kalau pacar kamu itu memeluk perempuan lain." Wanita berambut curly yang ada di hadapan Jeremy tak berkedip untuk beberapa detik sebelum akhirnya dia tertawa. "Kamu salah lihat, Je. Nggak mungkin Xavier selingkuh. Aku dan dia akan bertunangan bulan depan." Jeremy memijat kening, merasa frustasi sebab tak ingin sahabatnya itu menyesal nanti. "Harus gimana supaya kamu percaya kalau dia itu pacar kamu. Penglihatan aku masih baik-baik aja, An. Aku yakin, dia Xavier, bukan orang lain." Anastasia bersahabat dengan Jeremy sudah cukup lama sampai akhirnya dia kuliah di Australia bersama setelah mendapatkan beasiswa. Ana selalu percaya dengan kata-kata Jeremy yang memang tidak pernah berbohong. Dia juga yakin Jeremy bukan sedang membicarakan omong kosong dengannya. Tapi ini tentang kekasihnya, calon tunangannya. "Terus aku harus gimana, Je? Aku percaya Xavier nggak gitu." Jeremy membuang napas kasar, dia tak tau lagi harus bagaimana meyakinkan Anastasia. "Terserah kamu, An. Kalau kamu nggak percaya, yang penting tujuan aku kasih tau kamu itu baik. aku cuma nggak mau kamu salah pilih, itu aja." "Je, setop! Seharusnya kamu dukung aku, dong, sebagai sahabat yang baik. Kenapa kamu malah bikin aku jadi overthinking?" "Hah? Justru aku kayak gini karena aku peduli sama kamu, An! apa yang kamu harapkan dari pria yang berselingkuh?" "Cukup, Jeje! aku nggak mau kamu terusin. Aku percaya Xavier." Jeremy berdecih, malas berdebat karena dia yakin itu tak ada gunanya lagi sekarang. "Kalau begitu lakukan seperti apa yang kamu yakini itu. Semoga kamu bahagia." Jeremy di umur dua puluh lima tahun harus menerima kenyataan berpisah dan putus komunikasi dengan sahabatnya, Anastasia. Dia pulang ke Indonesia, memutuskan untuk mengambil pascasarjana di Universitas Indonesia dengan jurusan ilmu matematika. *** "Alea pulang, Bun!" "Bunda! Astaga Bunda kenapa, Bun?" Aleandra, gadis remaja yang sebentar lagi akan berulang tahun ke sembilan belas. Dia juga akan segera lulus dari SMA Pelita tempatnya menempuh pendidikan selama tiga tahun ini. Bundanya bernama Tania, beliau mengidap penyakit kelainan jantung. "Bunda nggak apa-apa kok, Lea. Tadi cuman agak nyeri, mungkin karena Bunda berusaha menjangkau tempat yang tinggi waktu beres-beres. Jadi gini, deh." Wanita paruh baya itu sangat menyayangi Aleandra, putri semata wayang nya. Kehidupan mereka dulu bisa dibilang nyaris sempurna karena serba berkecukupan. Tapi seiring berjalannya waktu, keuangan mereka pun menurun saat bisnis ayah Alea di ambang kebangkrutan. "Bunda, biar Alea aja yang beres-beres." "Jangan, Sayang. Kamu, 'kan, harus sekolah." Tania harus melakukan pekerjaan rumah seorang diri. Sejak asisten rumah tangga mereka terpaksa diberhentikan. Sebab tak sanggup lagi menggaji pembantu rumah tangga. Ayah Alea sedang mengusahakan yang terbaik, untuk mempertahankan perusahaan yang telah dibangun susah payah agar tidak bangkrut. "Bunda, Lea minta maaf ya." Alea tampak sangat sedih. Dia tak tega, tapi juga tidak dapat berbuat banyak. "Kok minta maaf? Kamu nggak salah apa-apa, Sayangku." "Enggak, Bun. Kalau aja biaya sekolah Alea nggak mahal, pasti Bunda bisa gaji ART lagi. Terus Bunda nggak perlu capek beres-beres rumah sendiri gini. Apalagi Bunda lagi sakit. Lea nggak tega." Tania tersenyum, dia senang karena putrinya memiliki rasa empati yang cukup tinggi terhadap sekitarnya. Tapi dia juga tak mungkin mengorbankan sekolah anaknya demi menggaji asisten rumah tangga. "Pendidikan kamu yang terpenting, Sayang. Apalagi kamu akan segera lulus sekolah." Begitulah ibunda Aleandra. Sama halnya ibu yang lain. Tania juga selalu menomorsatukan kepentingan putrinya dibandingkan yang lain. "Bunda, Lea sayang Bunda …" "Bunda juga sayang, Lea. Ya udah, sekarang kamu ganti baju terus makan siang, ya." "Iya, Bunda. Yaudah Bunda juga berhenti beres-beres nya kalau capek ya. Lea nggak mau Bunda kecapekan terus sakit." "Iya, Sayang. Ini Bunda juga sudah selesai, kok." *** Ayah Alea bernama Harry. Dia saat ini sedang duduk menunggu pemilik perusahaan yang akan dimintai bantuan olehnya datang menemuinya. Dia sangat gugup dan tentu berharap sekali orang itu dapat membantunya. Setelah sekian banyak yang menolak untuk membantunya. Harry nyaris putus asa, tapi ada anak istri yang menunggu dia untuk segera menyelesaikan masalah ekonomi yang membuat keluarganya kesusahan. Belum lagi istrinya yang sakit membutuhkan biaya yang tidak sedikit. "Tuhan, kali ini saja tolong bantu saya." "Pak Harry, maaf menunggu lama." "Pak Steve. Tidak, kok, saya baru saja sampai." "Ah benarkah, syukurlah kalau begitu. Silakan duduk kembali, Pak." "Ya, terima kasih, Pak Steve." Stevano Andrew adalah orang terakhir yang dia datangi. Dia berharap Steve tidak menolaknya dan mau membantunya. Di kamarnya, Alea yang baru saja selesai membantu bunda nya mencuci piring merasa tidak bisa tinggal diam. Dia ingin sekali bisa membantu orang tuanya. Setidaknya dia tidak perlu membuat kedua orang tuanya keluar banyak uang untuk sekolahnya. Apalagi uang sekolahnya yang harus segera dilunasi cukup besar. Kalau tidak Alea terancam tidak bisa mendapatkan ijazah. "Ya Allah, apa yang harus gue lakuin. Kasian Ayah dan Bunda kalau harus cari uang untuk melunasi biaya sekolah gue. Tapi, apa yang bisa gue bantu? Ya Allah, apa pun akan hamba lakukan agar bisa membantu meringankan beban orang tua hamba." "Perjodohan? Maksud Pak Steve, menjodohkan anak-anak kita? Putri saya dan putra sulung Bapak?" "Ya, saya dengar putri tunggal Pak Harry sudah lulus sekolah sebentar lagi. Kebetulan putra sulung saya sudah sangat mapan untuk menikah. Tapi, saya ingin sekali dia menikah dengan gadis baik-baik. Mengingat zaman sekarang ini gadis baik-baik itu termasuk langka. Saya merasa putri Pak Harry itu cukup baik, dan sepertinya mereka akan sangat cocok satu sama lain." Harry tak pernah berpikir bahwa rekan bisnis yang dimintai tolong akan memberikan syarat perjodohan dengan putrinya. Meski Steve tidak memaksa, tidak juga menjadikan iri syarat mutlak. Tapi justru Harry merasa tak enak, sebab Steve langsung mau menolongnya. Dia juga berpikir tidak ada salahnya menerima tawaran itu. Lagipula putrinya akan tercukupi jika menikah dengan putra sulung Steve yang pastinya cerdas dan juga sudah mapan dalam segala hal. Justru dia mencemaskan keadaan putrinya yang masih kekanak-kanakan. Apakah mungkin putra Steve akan menyukai putrinya? Tapi dia hanya ingin membalas kebaikan Steve. Dia pun memutuskan untuk mengusahakannya dulu. "Baiklah kalau begitu, Pak. Saya akan bicarakan ini dulu dengan istri dan anak saya. Semoga saja mereka memang berjodoh. Saya rasa, jika itu putra Pak Steve saya bisa percaya." Steve tersenyum. "Baik, saya sangat menunggu kabar baiknya. Semoga saja mereka benar-benar berjodoh ya." "Ya, semoga saja mereka berjodoh. Aamiin...."

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Siap, Mas Bos!

read
12.7K
bc

My Secret Little Wife

read
96.1K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
204.8K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Tentang Cinta Kita

read
189.5K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.5K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
15.2K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook