"Rambut aku nyangkut," kata Alea sibuk menggerakkan kepala.
"Astaga." Jeje tidak mengerti bagaimana caranya rambut gadis itu bisa tersangkut di kancing kemejanya.
"Cepat selesaikan." Jeje meminggirkan mobilnya ke jalan sepi. Untung saja ada tempat seperti itu di perjalanan menuju sekolah.
Bisa gila jika itu terjadi di jalan raya atau di tempat ramai.
"Aduh, susah banget." Alea bingung, dia duduk di kursinya sedangkan rambutnya menempel di kancing baju Jeje. Mau tidak mau dia harus merasakan perih karena rambut yang tersangkut itu.
"Susah, Om." Alea tidak mungkin memotong rambutnya. "Bantuin dong!"
Jeje mendesah sebelum menyentuh rambut gadis itu.
"Kamu terlalu jauh, mendekat," titah Jeje.
Alea pun mendekat. "Udah."
"Kurang dekat."
Alea bingung harus sedekat apa lagi. Ak
