Malam menjelang, Ryan masih asik duduk di halaman belakang memandangi kolam renang. Dia terperanjat ketika Farel menepuk bahuny lalu duduk di kursi santai di sebelahnya. "Belum tidur?" sapa Ryan, agak canggung karena ini pertama kalinya mereka duduk berdua seperti ini. Farel menggumam sambil menyesap sedikit minuman warna merah di tangannya. "Malah susah tidur padahal jadwal terbangnya pagi," ujarnya lalu terkekeh pelan, "kayak anak kecil yang enggak sabar buat pergi ke pasar sama ibunya!" Ryan ikut tertawa kecil. Hening sejenak di antara mereka, hanya terdengar suara air yang mengalir di taman buatan di pojok sana. Angin berhembus lembut menerpa wajah kedua lelaki tampan kakak beradik itu. "Mas, aku ingin membicarakan Kalvin," ucap Farel memecah kesunyian. Ryan sontak menoleh bing