Hari semakin sore, Tangguh, Yura dan Ares sudah berada dalam perjalanan pulang. Yyrq yang sejak tadi memilih diam pun mmebuat Tangguh khawatir. "Sayang ... Kamu baik -baik aja kan?" tanya Tangguh dengan suara lembut. Tangan Tangguh kembali meraba ke arah Yura dan menggenggam tangan mungil itu lalu dikecup pelan punggung tangan Yura. Yura selalu meleleh dengan lerlakuan Tangguh yang begitu sederhana ini. Kebenciannya pada Tangguh terus meluap dan terganti rasa sayang dan cinta yang begitu besar. Setiap hari Yura memupuk rasa cinta itu. Bagaimana tidak? Tangguh begitu mempesona dan sangat meyakinkan Yura. Cara Tangguh memperlakukan Yura sebagai perempuan juga sangat berbeda sekali. Tidak seperti Davian yang kadang lebay dan kadang terlihat sangat serius sekali. "Baik kok," jawab Yura sin