"Ini Kampus, tempat kerja, bukan tempat untuk anter makan pagi, siang atau malam," jelas Tangguh pada azkia yang masih berdiri tegak di depan meja Tangguh. "Aneh kamu, Mas!" jawab Azkia begitu kesal. "Terserah kamu. Mau bilang saya seperti apa?" ungkap Tangguh begitu jujur dan suaranya begitu lantang terdengar ketus. Tanggung menangkupkan kedua tangannya dan menopang dagunya yang sedikit brewok namun tercukur dengan rapi. "Cincin kamu kemana, Mas?" tanya Azkia dengan tatapan begitu lekat. Tangguh melihat ke arah jari -jarinya, dan mlepat tangannya ke meja. "Tadi mandi, aku lepas. Kayaknya aku belum terbiasa pakai cincin," jelas Tangguh dengan alasan yang begitu tepat. "Oh ... Dilepas? Aku mandi, makan, tidur, tetep aku pake, Mas," jelas Azkia seperti ingin mengajak debat. "Kia ...