Jenie terus menatap Rama tiada henti. “Selingkuh?” ucapnya mengulang ucapan Rama. Dengan tak menghapus raut wajah dingin, Rama mengatakan, “Apa yang kau lakukan dengan pria itu? Karyawan dari bagian IT.” Kerutan di dahi Jenie kian tampak. “Apa maksudmu Gibran?” Rama hanya diam. Ia tidak begitu ingat siapa nama karyawan-karyawan di kantornya. Yang pasti, sebelumnya ia melihat Jenie bicara dengan pria itu. Ia berniat mencari Jenie yang keluar ruangan begitu saja dan tak juga kembali. Dan ia dikejutkan dengan pemandangan di depan mata melihat Jenie bicara dengan Gibran di mana pembicaraan mereka tampak serius. Jenie memutar mata kemudian berjalan melewati Rama dan duduk di sofa sisi ruangan. “Dia Gibran, temannya Deri. Kemarin dia bilang Deri depresi dan dia berpikir itu semua karena

