98. Baikan

1641 Words

Waktu telah malam dan Rama semakin frustasi karena Jenie masih mendiamkannya. Ini kali pertama mereka saling diam sejak hubungan mereka seperti suami istri sungguhan. Meski begitu, Rama mengedepankan egonya, tak ingin meminta maaf lebih dulu karena baginya, ia tidak salah. Jenie keluar dari kamar mandi dan segera berbaring tanpa mengatakan apapun. Ia juga sengaja berbaring miring memunggungi Rama. Rama yang sedari tadi duduk bersandar kepala ranjang, melirik Jenie sekilas kemudian melakukan hal serupa. Ia juga berbaring memunggungi Jenie. Jarum jam terus berputar hingga tak terasa malam telah larut. Namun, baik Jenie dan Rama sama-sama tak bisa tidur. Meski mereka berusaha memejamkan mata, pada akhirnya mata keduanya kembali terbuka. “Benar-benar egois,” ucap Jenie dalam hati. Ia m

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD