Plak! Tamparan keras mendarat di pipi Sarah. Dan tentu saja yang melakukannya adalah Rama. Rama berhasil menahan tubuh Jenie saat Sarah mendorongnya. Jika tidak, mungkin Jenie sudah tersungkur jatuh ke lantai dengan keras. “Jika sampai terjadi sesuatu pada anak dan istriku aku tak akan segan menghabisimu!” teriak Rama hingga urat di pelipis dan lehernya terlihat. Ia marah, sangat, terlebih saat Sarah mendorong Jenie. Sarah tak sanggup berkata-kata, hanya bisa memegangi pipinya yang panas. Ia yang sebelumnya menunjukkan keganasan, kini menciut lihat Rama seperti tak bercanda dengan ucapannya. “Akh ….” Tiba-tiba Jenie mengerang dan memegangi perutnya yang tiba-tiba terasa nyeri. Sontak hal itu membuat Rama begitu cemas. “Ada apa? Apa yang terjadi?” tanya Rama dengan begitu panik. “

