Hari yang dinanti tiba, Saga masuk sekolah seperti rencana Rama dan Jenie hari itu. Dan seperti rencana pula, Saga sekolah terpisah dari Eren. “Rasanya baru kemarin aku mengganti popoknya dan sekarang Eren sudah sekolah,” ucap Jenie dengan mata berkaca-kaca mengantar Saga sampai depan pintu kelas ditemani suaminya. Rama melirik Jenie sekilas dan kembali mengarah pandangan pada Saga di dalam kelas di mana anaknya itu terlihat berbicara dengan dua orang anak lainnya. “Waktu memang berjalan sangat cepat. Sekarang anak kita sudah TK dan sebentar lagi dia akan punya adik.” Jenie seketika menoleh menatap Rama dengan alis berkerut tajam. “Punya adik?” Rama menatap Jenie dan mengatakan, “Ucapan adalah doa.” “Ehm. Maaf, Tuan, Nyonya, sebaiknya anda tidak berada di sini. Sudah menjadi ket

