121. Sehidup Semati

1430 Words

Sarmilah tak mengerti apa yang terjadi pada suaminya. Tapi, keanehan itu semakin membuatnya cemas. Beberapa hari ini semakin melihat kedekatan Eren dan ayahnya. Suaminya itu tidak pernah lagi menyalahkan Eren atas sesuatu atau memberinya teguran atau wejangan. Bahkan meski Eren tak sengaja membuat Saga jatuh hingga lututnya terluka, Adam tak menegurnya seperti yang sudah-sudah. Sarmilah menghampiri suaminya yang masih belum bangun padahal hari sudah siang. Eren pun sudah berangkat sekolah seperti biasanya. “Mas, ayo bangun. Sudah siang,” ucap Sarmilah. Namun, suaminya itu tak juga membuka mata. Sarmilah duduk di tepi ranjang berniat membangunkan Adam dengan menepuk bahunya. Akan tetapi, sama sekali tak berhasil bahkan Meski ia menggoyangkan tubuh suaminya sedikit lebih keras, suaminya t

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD