Di dalam mobil.
"Apa aku salah masih menyimpan amarah kepadanya?" Bu Tara bertanya kepada Pak Ario.
"Masih menyimpan amarah itu wajar saja. Tapi bisa memaafkan lebih baik lagi. Kita ini manusia, sama-sama mempunyai dosa. Sama-sama pernah berbuat kesalahan. Zhai dan Runi bisa memaafkan kita. Kenapa kita tidak bisa memaafkan, orang yang berbuat salah kepada kita." Pak Ario berkata lembut tanpa bermaksud memaksa istrinya memaafkan. Tapi ia harus memberi pengertian.
"Aku belum bisa. Ini terlalu tiba-tiba." Bu Tara menggelengkan kepala. Bu Tara sangat terkejut bertemu dengan orang yang paling ia benci. Sungguh sesuatu yang tidak terpikirkan olehnya.
"Aku mengerti. Pak Xiao juga tidak memaksa kamu untuk memaafkan. Aku lihat dia orang yang lapang d**a. Menerima keputusan mu tanpa banyak b
