When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Apakah terkesan seperti itu? Sebagaimana pertanyaan Abian, tentang usaha yang dia rasa hanya berjalan sendirian. Sera terdiam, sepersekian detik dia menerawang pada gelapnya bola mata sang mantan. Masih di hari yang sama. Abi pun masih di sana, terlentang sambil menatap tepat di mata Sera yang memandangnya. Dua lensa selegam batu di bumi pun bersinggungan. Serius nanya, "Apa Mas ngerasa kayak gitu?" Sera yang ucapkan. "Mas ngerasa lagi usaha sendirian, gitu?" Tak segera Abi beri jawaban. Sera katakan, "Mungkin karena aku belum ada tindakan? Masih pegang Kak Aming, belum bener-bener action lepasin dia, jadi Mas ngerasa lagi usaha sendirian. Iya?" "Kesannya emang begitu, Ra." Kini Abi pejamkan mata, memutus tatapan yang mulai dialiri emosi. "Dan Mas nggak mau. Penginnya kita usaha sam

