Chapter 18

1077 Words

Pada saat bangun Finna merasa perutnya terasa terlilit sakit, dia segera masuk ke kamar mandi untuk membuang isian, namun ia mendapatkan bercak darah kecokelatan. Segera dia bersihkan, lalu mandi dan memakai pembalut kewanitaan. Sejam kemudian, dia keluar dari kamarnya, di sana Samuel sedang bermain dengan Arletta. Deron dan Arlina sedang tidak berada di rumah mungkin sedang ada urusan. "Selamat pagi, Sayang," sapa Samuel gombal. "Pagi juga, Tuan Samuel," sambut kembali oleh Finna. Samuel mengerucut bibir manyum di panggil “tuan” lagi sama Finna. Finna tertawa lepas melihat wajah lucunya. "Hai, Arletta," sapa Finna. "Hai juga, Maid," sahut Arletta. Arletta tidak memanggilnya “Mama” lagi, kembali memanggil sebutan “Maid”. Finna mengerti situasi, Mungkin Arletta masih marah p

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD