Di atas meja berisikan beberapa hidangan nikmat menemani Reya dan Sean malam itu. "Ini lebih nikmat dari duduk berdiam menunggu padatnya kendaraan di jalan," ucap Reya menikmati makanannya penuh selera. Sedangkan Sean, pria itu sama sekali tidak menyentuh apapun. Dia hanya duduk diam dengan tatapan kosong. "Kau tidak makan?" tanya Reya menatap Sean sejenak, lalu kembali memasukkan potongan daging ke mulutnya. "Tidak," sahut Sean cukup singkat. Reya tidak mengambil pusing soal Sean makan atau tidak, yang penting perutnya bisa terisi dengan baik. Lagipula Reya cukup tahu apa yang mengganggu Sean saat ini. "Kapan kita akan bergerak?" tanya Reya seraya meletakkan garpu dan pisau ke atas piring. "Secepatnya," sahut Sean masih dengan sebuah kalimat yang singkat. "Kamu yakin aku tidak